[Opini] Apa yang Telah Mass Market Berikan pada Kita?

Sebelum membahas lebih dalam mengenai judul postingan ini, sebenarnya apa sih mass market ini? Mass market adalah sebutan untuk masyarakat seperti para pensiunan maupun masyarakat prasejahtera produktif yang menjadi pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Hampir seluruh aktivitas kita tidak lepas dari peran mass market yang secara tidak sadar telah mempermudah pemenuhan kebutuhan kita sehari-hari. 

Pemberdayaan UMKM di Indonesia sendiri tergolong cukup baik karena peran mereka yang beragam dan hampir merambah di segala bidang baik bagi pemerintahan maupun masyarakat. Menurut saya, jika mass market di Indonesia dapat lebih didukung dan dikembangkan, Indonesia dapat memiliki senjata tersendiri dalam menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) yang saat ini sedang gencar-gencarnya dibicarakan.  

Saya pun adalah salah satu dari jutaan masyarakat Indonesia yang merasakan hal itu dalam kehidupan sehari-hari saya. Sebagai pelajar, koperasi sekolah benar-benar membantu saya terutama dalam memenuhi kebutuhan sekolah. Di sana saya dapat menemukan banyak alat tulis dan kebutuhan lainnya yang serba murah, tetapi juga terjamin kualitasnya. Layanan yang disediakan koperasi pun tidak hanya berupa barang seperti alat tulis, melainkan juga ada jasa seperti jasa cetak dan fotokopi dokumen yang tentunya mempermudah saya dalam menyelesaikan tugas sekolah di zaman yang semakin berkembang teknologinya ini. 

Selain koperasi, ada juga kantin sekolah berperan besar dalam kehidupan sekolah saya. Di sana saya dapat dengan mudah mendapatkan makanan dengan kuantitas dan kualitas yang pas dan terjamin pula untuk perut. Saya tidak perlu khawatir dengan makanan sembarangan dan harga yang mahal di kantin sekolah.

Di lingkungan rumah saya sendiri pun juga tidak jauh dari mass market. Tiap saya diminta ibu untuk membeli beras, deterjen, dan kebutuhan lainnya, saya cukup keluar dengan berjalan kaki karena tempatnya yang tidak jauh dari rumah saya. Lalu, saat saya ingin potong rambut, saya cukup mengayuh sepeda saya ke tempatnya dan jika sepeda saya perlu diisi angin, tempatnya juga dekat dengan rumah saya. Selain menghemat uang dan waktu, hal ini juga dapat mengurangi banyaknya polusi yang disebabkan kendaraan bermotor. 

Namun, di era digital ini UMKM tidak hanya dilakukan di dunia nyata, melainkan juga di dunia maya. Sebagai anak yang akan lulus dari SMA, tentunya saya tidak ingin merepotkan lagi orang tua saya sehingga saya mencari cara mendapatkan uang dari internet dan menemukan salah satu usaha yang cukup mudah dilakukan yaitu menjadi dropshipper suatu produk. Saat saya mencari lowongan dropshipper di Google, ternyata terdapat banyak sekali lowongan yang saya temukan. Ini membuktikan bahwa mass market juga tidak ingin ketinggalan zaman dan ikut memberdayakan teknologi sebagai media usaha mereka.

Akan tetapi, masih banyak pula kendala yang ditemui dalam pengembangan UMKM di Indonesia dan salah satunya adalah plagiasi ide usaha. Yang dimaksud dengan plagiasi ide usaha yaitu banyaknya pula mass market yang meniru ide usaha orang lain. Walaupun itu tidak sepenuhnya salah, hal ini dapat menyebabkan daya persaingan usaha yang memiliki ide yang sama menjadi semakin ketat jika plagiasi ini terus-menerus dilakukan. Ini juga menunjukkan bahwa ilmu kewirausahaan masyarakat Indonesia yang masih kurang memadai terutama dalam mengasah kreatifitas. Namun, hal itu bisa diperbaiki dengan penyuluhan kepada para pelaku UMKM seperti sosialisasi mengenai analisis untuk menciptakan suatu inovasi dari keadaan yang sekarang menjadi lebih baik. Misalnya seperti GO-JEK yang merupakan inovasi dari pengaplikasian teknologi mobile apps dengan jasa ojek.

Sebagai sesama masyarakat Indonesia,  kita juga dapat membantu meingkatkan usaha mass market bersama BTPN. Melalui program Daya dari BTPN, kita dapat memberdayakan para mass market dengan menabung di BTPN. Para pelaku UMKM tersebut akan diberikan penyuluhan mengenai hal-hal yang dibutuhkan dalam usaha mereka dan tabungan kita dapat menjadi dana pinjaman dalam menjalankan usaha mereka. Kita juga dapat mencoba simulasinya dahulu di "Menabung untuk Memberdayakan" sebelum menabung di BTPN. Saya sendiri juga telah mencoba simulasinya dengan perhitungan Rp 500.000 per bulan selama 6 bulan. Dari situ, situs akan menampilkan mass market mana yang mungkin akan mendapatkan bantuan kita melalui tabungan kita nantinya. Bayangkan saja jika produktivitas mereka semakin tinggi berkat program ini. Dengan begitu, UMKM di Indonesia benar-benar akan terkelola dengan baik dan juga dapat menginspirasi masyarakat lain sehingga dapat pula mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan.




Dari sedikit cerita saya di atas, dapat disimpulkan bahwa mass market sudah menjadi salah satu tokoh penting dalam kehidupan sehari-hari kita sehingga jika kita dapat ikut memberdayakan usaha mereka, mengapa tidak? Peran mereka juga memang penting bagi kita dan Indonesia sendiri terutama dalam menghadapi MEA nantinya. Semakin baik kualitas UMKM di Indonesia, maka semakin tinggi pula potensi Indonesia dalam mengungguli bidang-bidang vital seperti industri di MEA nantinya. Jika mereka dapat mempermudah pemenuhan kebutuhan kita, mengapa kita tidak membantu mereka pula dalam melakukan usahanya? Dengan begitu, keuntungan timbal balik dari pemberdayaan mass market di Indonesia akan selalu mengalir baik bagi masyarakat, pelakunya maupun Indonesia sendiri.

Komentar