Akhirnya bisa juga nulis postingan yang agak nyantai. Kali ini saya hanya mau berbagi cerita mengenai kamera ponsel dan kaitannya dengan keseharianku.
Seperti yang kalian tahu, sekarang kebanyakan orang Indonesia tidak pernah melepaskan ponsel mereka sehari saja karena ponsel juga memudahkan tiap kegiatan kita yang seharusnya membutuhkan ini dan itu untuk menyelesaikannya, tapi dapat kita selesaikan hanya dengan sebuah ponsel. Salah satu kepraktisannya adalah kamera ponsel.
Kalian tahu kalau dulu ponsel masih belum pintar seperti sekarang, 'kan? (Baca : smartphone) Dulu orang-orang mau mengambil foto saja tidak semudah sekarang yang cukup ambil ponsel dan cekrek sana sini karena hanya orang-orang yang memiliki kamera digital saja yang bisa mengambil foto dengan leluasa sehingga hanya sedikit orang yang bisa mengabadikan beberapa momen kehidupan mereka ke dalam foto dulu. Bahkan kebanyakan orang hanya berfoto untuk membuat pas foto atau foto keluarga karena masih harus repot-repot menyewa kameranya atau bahkan jasa pengambilan fotonya.
Namun, sekarang perkembangan teknologi telah mempermudah segalanya dan bahkan beberapa orang menerima dampaknya terlalu berlebihan. Setiap hari hampir tiap orang menjalani aktivitasnya tak lepas dari genggaman ponselnya dan selalu mengabadikan tiap momennya baik itu dengan selfie, groufie atau sekadar mengambil foto lingkungan sekitarnya dan saya adalah salah satu orang itu.
Sebenarnya saya pribadi lebih suka mengambil foto lingkungan sekitar terutama saat sedang berjalan-jalan ke luar walaupun kebanyakan waktu saya habiskan di rumah sih. Namun, itulah yang membuat saya semakin tertarik mengambil foto lingkungan sekitar saya karena tiap perjalanan adalah kesempatan yang jarang saya dapatkan sehingga layaklah untuk diabadikan. Selain itu, saya juga suka mengunggah foto-foto saya saat momen-momen tertentu ke akun Instagram saya.
Namun, sayangnya saya hanya memiliki amunisi seadanya untuk kegiatan ini. Saya hanya berbekalkan kamera ponsel sebesar 2 MP dan ponsel saya tidak memiliki kamera depan karena maklumlah ponsel tua. Hal itu juga yang membuat saya tidak begitu sering berselfie atau groufie dan sering kali saya numpang di ponsel teman saya yang tentunya kamera ponselnya lebih wow. Walaupun begitu, saya masih bisa menyenangkan diri saya sendiri hanya dengan mengambil foto dengan tangan dan ponsel saya sendiri. Ya, itu benar-benar merupakan sebuah kepuasan tersendiri bagi saya walaupun mungkin foto-foto saya tidak benar-benar bagus menurut orang lain. Kalau menurut kalian, bagaimana foto-foto saya? Coba deh lihat di bawah ini.
Ini foto yang saya ambil saat saya sedang berwisata ke Songgoriti bersama keluarga saya. Tepatnya saya sedang menaiki perahu kayuh dengan adik saya. Untuk informasi saya, Songgoriti berada di Kota Batu. Di sana suasananya tentram banget. Jadi, cocok banget untuk kalian yang ingin menikmati keindahan alam disertai sejuknya udara khas Kota Batu!
Ini foto lainnya dari Wisata Songgoriti.
Masih mengambil foto objek yang sama, tapi dari sisi yang lain.
Sebenarnya ini juga agak gagal ambil fotonya, tapi saya pribadi suka dengan foto ini.
Nah, kalau ini, saya mengambilnya di Wisma Jerman, tempat belajar Bahasa Jerman di Surabaya, saat saya akan mengikuti ujian Bahasa Jerman semacam TOEFL-nya begitu. Ini mungkin hanya foto sederhana, tapi saat saya melihatnya, mengambil fotonya, lalu melihat hasil fotonya saya merasakan kesenangan tersendiri.
Sebelumnya saya juga menyebutkan kalau saya suka mengunggah beberapa foto saya ke akun Instagram saya, 'kan? Nah, ada juga beberapa foto hasil kamera ponsel saya yang saya unggah dan saya beri efek foto yang disediakan Instagram sehingga hasilnya bisa menjadi lebih menarik (menurut saya sih). Coba lihat sendiri deh.
Ini foto jalanan Surabaya saat sedang iseng saja dalam perjalanan ke Wisma Jerman tadi. Sebenarnya saat malam hari tempat ini juga terlihat bagus, tapi sayangnya kamera ponsel saya tidak mendukung.
Foto ini saya ambil saat sedang istirahat di tengah pelajaran Bahasa Jerman di Wisma Jerman. Foto ini benar-benar membuat saya takjub sendiri apalagi dindingnya dihiasai dengan beragam bingkai foto yang menarik mata.
Nah, ini foto teh yang saya minum saat istirahat tadi. Kalian juga bisa lihat komentar fotonya kalau ada teman saya yang mengira saya memiliki ponsel baru. Padahal saya dapat membuat foto sebagus ini hanya dengan kamera ponsel sebesar 2 MP dan efek foto dari Instagram. Terkejut, 'kan?
Walaupun begitu, saya juga sering minta difotoin atau selfie di ponsel teman saya atau bahkan keluarga saya. Ini juga beberapa foto-foto "tumpangan" saya yang saya unggah ke akun Instagram saya.
Walaupun begitu, saya juga sering minta difotoin atau selfie di ponsel teman saya atau bahkan keluarga saya. Ini juga beberapa foto-foto "tumpangan" saya yang saya unggah ke akun Instagram saya.
Ini foto yang diambil di Gunung Banyak tepatnya di tempat paralayang. Terlihat ciamik, 'kan?
Foto ini diambil saat saya pergi ke Pantai Sendiki bersama teman-teman sekelas saya setelah kelulusan. Bagus, 'kan? Jelaslah, foto "numpang".
Kalian bisa lihat sendiri bahwa kemungkinan saya dalam mengabadikan tiap momen saya terbatas karena kemampuan kamera ponsel saya yang sederhana saja dan tidak memiliki fitur HDR yang dapat membuat foto dengan resolusi super tinggi, fitur low light yang dapat mengambil foto dengan kualitas pencahayaan yang baik di tempat gelap atau fitur-fitur lainnya. Memang ini cukup bagi saya, tapi akan lebih baik lagi kalau saya punya ponsel yang memiliki kamera yang lebih bagus apalagi ada kamera depan sehingga bisa selfie juga. Tiba-tiba beberapa hari yang lalu saya menemukan giveaway dari salah seorang blogger ibu yang hadiahnya berupa ASUS Zenfone 2 Laser ZE550KL dengan cara menulis cerita bertema "Aku dan Kamera Ponsel". Tanpa pikir panjang saya langsung simpan alamat blognya, lalu mulai menulis cerita saya. Siapa coba yang tidak tergiur dengan hadiahnya? Coba saja lihat video mengenai spesifikasi singkat dari ASUS Zenfone 2 Laser ZE550KL di bawah ini.
Giveaway Aku dan Kamera Ponsel by uniekkaswarganti.com
saya pun demikian.. kadang d tempat wisata sperti itu, apalagi suasananya cukup ramai, enggan untuk poto sndiri, kecuali ada temennya.
BalasHapusJAdi, saya cukup banyak mengambil landscape pemandangan tempat wisata nan indah tsb. hhee
bisa memanjakan mata bingo :D
Saya suka kutipan Mas Sobrian dan spendapat:"Sebenarnya saya pribadi lebih suka mengambil foto lingkungan sekitar terutama saat sedang berjalan-jalan ke luar walaupun kebanyakan waktu saya habiskan di rumah sih. Namun, itulah yang membuat saya semakin tertarik mengambil foto lingkungan sekitar saya karena tiap perjalanan adalah kesempatan yang jarang saya dapatkan sehingga layaklah untuk diabadikan."
BalasHapusOh tinggal di Malang ya. Saya pernah berkunjung di Kota Batu. Jujur, saya terkesan banget dg kota tsb. Terkesan dg pemandangan rumah2 yg dilatarbelakangi dg pemandangan bukit. Meneduhkan mata. Saya jg terkesan dg masjid di depan Alun2 Kota Batu. #naksirKotaBatu
Wah, makasih banyak sudah berkunjung, Bu :)
HapusIya, saya dari Malang, hehe. Batu juga kotanya bagus banget. Kalau malam hari, alun-alun dan masjidnya juga bisa terlihat lebih 'wah' lagi, Bu, hehehe.
Memang udah praktis banget kan ya sekarang kalau mau mengabadikan momen apa aja tinggal jepret pake kamera ponsel.
BalasHapusThks ya sudah ikutan GA Aku dan #KameraPonsel. Good luck.
Iya, jadi sekarang gak heran kalo ke mana-mana orang bawaannya ponsel pintar mulu apalagi yang dilengkapi kamera yang kualitasnya jos, Bu, hehe :)
HapusSama-sama, semoga saya bisa dapat salah satu ASUS Zenfone 2 Lasernya supaya bisa lebih leluasa jepret sana, jepret sininya, hehehe :)
Songgoriti masih jadi tujuan fav ditengah banyaknya destinasi wisata baru di Batu.
BalasHapusSalam dan goodluck.
Iya, suasananya tentram ditambah sejuknya Kota Batu, Songgoriti memang cocok buat yang ingin refreshing, Bu, hehehe :)
HapusMakasih juga sudah berkunjung, semoga mendapatkan hasil yang terbaik juga dalam giveaway ini :)